Selamat Datang di Blog BPP Panca Rijang, Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan

Wednesday, November 30, 2011

MANFAAT UNSUR HARA BAGI TANAMAN

Berdasarkan jumlah yang dibutuhkan tanaman unsure hara dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
1.       Unsur hara makro (Macro Nutrient) Merupakan unsur essensial, yaitu unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang banyak . contoh : yang diperoleh dari Udara dan Air: C, H, O dan yang diperoleh dari tanah: N, P, K, Ca, Mg, S
2.       Unsur hara Mikro (Micro Nutrient) Merupakan unsur hara essensial yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang sedikit. contohnya : Fe, Mn, Cu, Mo, B, Cl
Suatu unsur hara dikatakan essensial bagi tanaman , jika ada 3 kategori berikut ini :
1.       Jika kekurangan unsur tersebut maka dapat menghambat dan mengganggu pertumbuhan tanaman.
2.       Kekurangan unsur tersebut tidak dapat digantikan unsur lain.
3.       Unsur tersebut harus secara langsung terlibat dalam gizi makanan tanama
Pada umumnya tanda-tanda tanaman yang kekurangan (defisiensi) unsur dapat dilihat pada bagian tanaman yang ada diatas tanah. Terutama pada daun, kemudian ranting yang kecil, dan akhirnya pada seluruh bagian tanaman.
Berikut manfaat dan gejala defisiensi tanaman terhadap beberapa unsur hara:
No
Jenis Unsur Hara
Manfaat
Gejala Tanaman yang
kekurangan Unsur Ini
1.

Nitrogen (N)

Memacu pertumbuhan tanaman secara umum, terutama pada fase vegetative. Berperan dalam pembentukan klorofil, asam amino, lemak, enzim dan persenyawaan lain.

Pertumbuhan tanaman lambat. Mula-mula daun menguning dan mongering, lalu rontok. Daun menguning diawali Dario daun bagian bawah, lalu disusul daun bagian atas.
2.
Fosfor (P)
Membantu pembentukan prptein dan mineral yang sangat bagi tanaman. Bertugas mengedarkan energy keseluruh bagian tanaman. Merangsangsang pertumbuhan dan perkembangan akar. Mempercepat pembungaan dan pembuahan tanaman, serta mempercepat pemasakan biji dan buah.

Daun bawah berubah warna menjadi tua atau tampak mengkilap merah keunguan. Kemudian menjadi kuning keabuan, dan rontok. Tepi daun, cabang dan batang berwarnah merah ungu, kemudian menjadi kuning. Batang kerdil dan tidak menghasilkan bunga dan buah. Jika sudah terlanjur berbuah, ukurannya kecil, jelek, dan lekas matang.
3.
Kalium (K)
Membantu pembentukan protein, karbohidrat, dan gula. Membantu pengangkutan gula dari daun ke buah, memperkuat jaringan tanaman, serta meningkatkan daya tahan terhadap penyakit.

Dauan mengerut atau menguning, timbul bercak-bercak merah coklat, lalu kering dan mati. Perkembangan akar lambat. Buah tumbuh tidak sempurna, kecil, kualitas jelek dan tidak tahan lama.

4.
Kalsium (Ca)
Mengaktifkan pembentukan bulu-bulu akar dan biji serta menguatkan batang. Membantu keberhasilan penyerbukan, membantu pemecahan sel, membantu aktivitas beberapa enzim pertumbuhan, serta menetralisir senyawa dan kondisi tanah yang merugikan.

Tepi daun muda mengalami klorisis, lalu menjalar ke tulang daun. Kuncup tanaman muda tidak berkembang dan mati. Terdapat bintik hitam pada serat daun. Akar pendek, buah pecah dan bermutu rendah.

5.
Magnesium (Mg)
Membantu pembentukan klorofil, asam amino, vitamin, lemak dan gula. Berperan dalam transportasi fosfat pada tanaman.
Daun tua mangalami klorosis, menguning dan bercak cokelat, hingga akhirnya rontok. Pada tanaman menghasilkan biji akan menghasilkan biji yang lemah.

6.
Sulfur (S)
Membantu pembentukan asam amino, protein dan vitamin. Membantu pembentukan bintil akar dan pertumbuhan tunas baru.
Daun muda berwarna hijau muda, mengkilap, atap agak pucat keputihan, lalu berubah menjadi kuning hijau. Tanaman tumbuh terlambat, kerdil, batang pendek dan kurus.

10
Besi (Fe)
Berperan pada proses-proses biologis tanaman, seperti proses pernapasan, pembentukan klorofil, dan fotosintesis
Daun mudah berwarna putih pucat, lalu kekuning dan akhirnya rontok. Tanaman perlahan-lahan mati, dimulai dari pucuk.

11
Mangan (Mn)
Membantu proses fotosintesis dan berperan dalam pembentukan enzim-enzim tanaman.
Pertumbuhan tanaman kerdil, daun berwarna kekuning atau merah dan sering rontok, pembentukan biji tidak sempurna.

12
Cuprun (Cu)
Membantu pembentukan klorofil dan sebagai komponem dalam pembentukan enzim tanaman
Daun muda berwarna kuning, layu dan tidak berkembang. Pertumbuhan dan kesuburan tanaman terhambat secara keseluruhan.

13
Zink (Zn)
Membantu dalam pembentukan auksin, klorofil dan karbohidrat.
Daun berwarna kuning pucat atau kemerahan, muncul bercakbercak putih di permukaan daun hingga akhirnya mongering, berlubang dan mati. Perkembangan akar tidak sempurna, sehingga pendek dan tidak subur.

14
Molybdenum (Mo)
Fungsi sama dengan Cu, berperan sebagai pengikat nitrogen bebas di udara untuk pembentukan protein, dan menjadi komponem pembentukan enzim pada bakteri bintil akar tanaman leguminose.

Daun berubah warna, keriput dan melengkung seperti mangkuk. Muncul bintik-bintik kuning disetiap lembaran daun dan akhirnya mati. Pertumbuhan tanaman terhenti.
15
Boron (Bo)
Membawa karbohidrat keseluruh jaringan tanaman. Mempercepat penyerapan unsure kalium. Merangsang tanaman berbunga dan membantu proses penyerbukan. Meningkatkan kualitas produksi sayuran dan buah.
Tunas pucuk mati dan berwarna hitam, lalu muncul tunas samping, tetapi tidak lama kemudian akan mati. Daun mengalami klorosis dimulai dari bagian bawah daun, lalu mongering. Daun yang baru muncul kerdil dan akhirnya mati. Daun tuanya berbentuk kecil, tebal dan rapuh. Pertu,buhan batang lambat, dengan ruas-ruas cabang pendek.

16
Clorin (Cl)
Berperan dalam pembentukan hormone tanaman. Meningkatkan atau memperbaiki kualitas dan kuantitas produksi tanaman.
Tanaman gampang layu. Daun pucat, keriput dan sebagaian mongering. Produktivitas tanaman rendah dan pemasakan buah lambat.

18
Silicon (Si)
ketegaran batang, ketahanan terhadap penyakit, lapisan kutikula, toleransi terhadap Mn


 Dikumpulkan dari berbagai sumber.

No comments:

Post a Comment

Lazada Indonesia